PANCASILANOMIC JALAN KEADILAN DAN KEMAKMURAN
Oleh: Dr. Arif Budimanta (Direktur Executive Management Institut)
Konsep pancasilanomic disusun melalui suatu upaya yang panjang, hasil refleksi konseptual mengenai kehidupan perekonomian nasional kita. Mengapa kami menyebut “Kehidupan Perekonomian Nasional” karena bagi saya ekonomi itu bukan hanya sekedar soal angka, statistik, dan modeling semata tetapi juga mngenai kelembagaaan dan tata kelola relasi Negara dengan kehidupan rakyatnya. Pancasilanomic adalah suatu system pengaturan tata laksana hubungan antara Negara dan warga Negara, yang ditujukan untuk memajukan kemanusiaan dan peradaban, memperkuat peraturan nasional melalui proses usaha bersama/gotong royong, dengan melakukan distribusi akses ekonomi yang adil bagi seluruh warga Negara, yang dilandasi oleh nilai-nilai etik dan peratanggungjawban kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pancasilanomic sebagai sebuah system dan tata laksana, memiliki tiga corak penting didalamnya: Pertama, pancasilan adalah jiwa atau roh dari jalannya system perekonomian; Kedua, tidak anti pasar yaitu pancasilanomic memaknai pasar sebagai resultante relasi sosial dari kontestasi antara kekuasan dan modal. Ekonomi pancasila yang tidak anti pasar juga tidak bersifat etatisme, tetapi dia hadir justru untuk melindung para pelaku ekonomi itu sendiri mulai dari produsen distributor hingga konsumen yang berelasi dan berkontestasi didalam pasar. Untuk itu pancasilanomic menempatkan keseimbangan dan integrasi social menjadi tujuan akhir, bukan keseimbangan pasar. Ketiga, Negara hadir untuk mendukung dan menopang pelaku pasar yang lemah. Corak ini dapat terasa nyata dalam kehidupan, apabila kita bergerak:
- Menciptakan kehidupan perekonomian yang berasakan kekeluargaan/gotong royong;
- Menguatkan posisi usaha rakyat dlam kehidupan perekonomian nasional
- Membangun suasana ekosistem yang adil
- Memanfaatkan sumber daya alam dan energy sebagai basis kemakmuran dan kemajuan bangsa
- Memenuhi hak setiap warga Negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layakbagi kemanusiaan.
Pancasilanomic hadir, buah dari refleksi konseptual atas realitas masalah stuktural ekonomi dengan segala karakteristik dan dinamika sosianya. Andreas Scheleicher dari OECD Education Directorate menyatakan bahwa “Hari ini, karena perubahan ekonomi dan social yang cepat, dunia pendidikan harus mempersiapkan siswa untuk pekerjaan yang belum diciptakan, teknologi yang belum ditemukan dan masalah yang belum diketahui”, artinya dunia pendidikan memiliki tanggungjawab besar dalam mempersiapkan masa yang akanm datang. Peran perguruan tinggi adalah mengidentifikasi kebutuhan dimasyarakat, khususnya para pelaku usaha mikro kecil dan menengah dan mengarahkan pamnfaatan teknologi dengan bijak. Kolaborasi antara perguruan tinggi, pelaku di masyarakat, pemerintah, dan duia usaha harus terwujud dan dilandaskan pada semangat kekeluargaan dan gotong royong.
Kami memiliki keyakinan apabila kita menerapkan konsep pancasilanomic dengan sungguh-sungguh dalam kehidupan kebangsaan kita, dalam perekonomian nasional kita, maka kita dapat keluar dari middle income trap, kejemuhan pertumbuhan lima persen, ketimpangan yang memecah persatuan, serta menjadi bagian penting dalam memanfaatkan setiap perubahan yang terjadi baik dalam revolus industry tahap empat maupun tahapan-tahapan berikutnya. Mari kita wujudkan pembangunan yang semesta, yang menyeluruh. Pembangunan yang dapat memanusiakan dan memuliahkan manusia Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong. Hanya dengan prinsip inilah kita akan terus berjalan Menuju Indonesia Maju, Indonesia Merdeka yang Adil Makmur, Bahagia, Sejahtera dan Sentosa.